Minggu, 09 Oktober 2016

KONSEP PENGADERAN IKMB UNHAS

PEDOMAN UMUM PENGADERAN
IKATAN KELUARGA MAHASISWA BONE
UNIVERSITAS HASANUDDIN
PERIODE 2016-2017



DASAR PEMIKIRAN
Ikatan Keluarga Mahasiswa Bone Universitas Hasanuddin (IKMB-UNHAS)  adalah sebuah organisasi kemahasiswaan yang merupakan media aspiratif bagi mahasiswa Bone di Universitas Hasanuddin  yang memiliki pola pengkaderan yang jelas untuk mencapai tujuan yang ideal, maka perlu adanya sebuah pola pengkaderan yang menjadi landasan ideologis, konstitusional, dan sosiologi. Pengkaderan merupakan salah satu spirit organisasi yang di dalamnya tercantum proses kaderisasi, dimana transformasi gagasan bagi kader-kader menjadi pondasi awal demi eksisnya sebuah organisasi dalam menuju tatanan sistem kelembagaan di masa depan.
Aturan Pengkaderan perlu adanya sebagai kontrol dalam setiap gerak dan langkah organisasi dalam menciptakan kader-kader yang mampu menjawab permasalahan lembaga yang sesuai dengan konteks zaman. Dalam proses pengkaderan yang ingin di capai adalah peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dan berkewajiban menjaga serta melestarikan kearifan lokal masyarakat Bone. Dibalik bentuk keberagaman yang ada di Ikatan Keluarga Mahasiswa Bone Universitas Hasanuddin (IKMB-UNHAS), maka dari itu format pengkaderan hadir sebagai penyatuan visi bersama dalam lingkup mahasiswa Bone yang sadar akan kewajiban dan haknya serta peran tanggung jawabnya pada daerah dan masyarakat Bone. Berangkat dari hal tersebut maka, Ikatan Keluarga Mahasiswa Bone Universitas Hasanuddin menginisiasi adanya format pengkaderan yang tentunya teratur dan sistematis sebagai bagian pembentukan kader yang mampu mewujudkan cita-cita kelembagaan yang ideal.

LANDASAN PENGADERAN

Landasan pengkaderan merupakan pijakan pokok dan sebagai sumber inspirasi dan motivasi dalam dinamika pengkaderan Ikatan Keluarga Mahasiswa Bone Universitas Hasanuddin. Adapun landasan pengaderan Ikatan Keluarga Mahasiswa Bone Universitas Hasanuddin (IKMB-UNHAS) yaitu, Sebagai berikut :
a.    Landasan Umum
Landasan Umum Ikatan Keluarga Mahasiswa Bone Universitas Hasanuddin (IKMB-UNHAS) adalah mengacu pada Tri Darma Perguruan Tinggi yaitu Pendidikan, Penelitian serta pengabdian kepada masyarakat.
b.    Landasan Khusus
Landasan khusus adalah pijakan khusus pengkaderan Ikatan Keluarga Mahasiswa Bone Universitas Hasanuddin (IKMB-UNHAS) yang menjadi dasar pelaksanaan kegiatan pengkaderan yang terdiri dari :
1.    Landasan Filosofis
Landasan filosofis Ikatan Keluarga Mahasiswa Bone Universitas Hasanuddin adalah lembaga kemahasiswaan yang menaungi dan menjawab hal-hal yang menjadi kebutuhan mahasiswa Bone dalam mencapai tujuan dan idealisme.
2.    Landasan Ideologis
Landasan ideologis Ikatan Keluarga Mahasiswa Bone Universitas Hasanuddin mengacu kepada AD/ART.
3.    Landasan Kultural
Landasan kultural Ikatan Keluarga Mahasiswa Bone Universitas Hasanuddin tetap berpegang teguh pada nilai dasar paseng” masyarakat bugis Bone yang kemudian  dijadikan  nafas Ikatan Keluarga Mahasiswa Bone Universitas Hasanuddin (IKMB-UNHAS) yaitu getteng (konsistensi, tegas dan teguh pada prinsip), lempu’ (kejujuran), warani (keberanian), adatongeng (berkata-kata benar), naasitinajangeng (keadilan). Selain itu, juga tetap berpegang teguh pada nilai-humanis Sipakatau, sipakalebbi, sipakainge’.

TUJUAN POKOK PENGKADERAN
            Demi mewujudkan kader yang berkualitas maka ditetapkan tujuan pokok pengkaderan sebagai berikut :
1.    Mentalitas Kader
Kematangan  diri secara psikologis yang tercermin dalam sikap, perilaku dan moral individu dalam berorganisasi.
2.    Intelektualitas Kader
Kedalaman ilmu, keluasan wawasan, serta ketajaman analisis baik dalam pengetahuan kedaerahan maupun pengetahuan umum.
3.    Solidaritas Kader
Harmonisasi dan interaksi yang terjalin erat dalam kultur lembaga yang solid, dinamis, komunikatif serta saling menghargai satu sama lain.
4.    Sinergitas Organisasi Daerah dengan Akademik
Rutinitas perkuliahan formal tidaklah di pahami secara bertentangan dengan aktivitas kelembagaan. Aktif berorganisasi dan cerdas di bangku kuliah.
KERANGKA KONSEPTUAL
·        
LOKA KARYA
TOT
PRA MAPPABATI
MAPPABATI
TAHAP 1
TAHAP 2

Kegiatan pada saat di lapangan
EVALUASI
PENGUKUHAN
STRATEGI :








Pembuatan laporan  (FOLLOW UP)
 






Kerangka konseptual merupakan konsep tahapan - tahapan pengkaderan di Ikatan Keluarga Mahasiswa Bone Universitas Hasanuddin yang meliputi :
1.    Loka Karya
Loka karya adalah forum awal anggota Ikatan Keluarga Mahasiswa Bone Universitas Hasanuddin (IKMB-UNHAS) sebelum memasuki fase pembekalan di TOT dan fase utama, untuk mensinergitaskan konsep pengkaderan yang telah ada dengan pemahaman panitia pelaksana Mappabati.
2.    Training Of Traineer (TOT)
TOT adalah suatu pembekalan yang dilakukan oleh Ikatan Keluarga Mahasiswa Bone Universitas Hasanuddin (IKMB-UNHAS) kepada calon pengkader.
3.    Pra Mappabati
Pra MAPPABATI adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh panitia pengaderan sebelum MAPPABATI.
4.    MAPPABATI
MAPPABATI adalah proses penerimaan anggota baru Ikatan Keluarga Mahasiswa Bone Universitas Hasanuddin (IKMB-UNHAS). Adapun esensi dari MAPPABATI yaitu, penanaman nilai – nilai keorganisasian, nilai - nilai kebudayaan masyarakat bugis bone, pembentukan karakter yang meliputi mental, intelektual, solidaritas dan sinergitas organisasi daerah dengan akademik.
5.    Evaluasi
Evaluasi adalah tahap lanjutan untuk mengukur keberhasilan dan capaian tujuan pokok pengaderan di MAPPABATI.
6.    Pengukuhan
Pengukuhan adalah pengambilan sumpah sebagai bentuk apresiasi SAH atau Tidaknya sebagai anggota baru Ikatan Keluarga Mahasiswa Bone Universitas Hasanuddin (IKMB-UNHAS).

KERANGKA METODOLOGIS
            Kerangka metodologis merupakan penjabaran yang lebih mendalam tentang muatan dan capaian dari kerangka konseptual dan menyesuaikan dengan visi misi kepengurusan yang ada. Diharapakan dengan dibuatnya kerangka metodologis ini tidak terjadi salah penafsiran tentang konsep pengkaderan.
1.    Loka Karya
a.    Penjabaran Rumusan Pengkaderan.
b.    Analisis Kebutuhan.
c.    Evaluasi dan Rekomendasi Pengkaderan.
d.    Capaian Loka Karya yaitu memahami konsep pengaderan.
2.    TOT
a.    Filosofis pengaderan.
b.    Keorganisasian dan Manajemen Kepanitiaan.
c.    Problem solving and decision macing
d.    Falsafah Bugis Bone.
e.    Kemahasiswaan.
f.     Capaian TOT :
1.    Rekruitmen panitia pengkaderan
2.    Penciptaan kesepahaman pengaderan
3.    Upgrade skill dan wawasan traineer
4.    Kejelasan tugas, wewenang dan pola hubungan antara pengurus, SC dan OC.
3.    Pra MAPPABATI
a.    Pengenalan warga Ikatan Keluarga Mahasiswa Bone Universitas Hasanuddin (IKMB-UNHAS) kepada calon anggota baru dan sosialisasi lembaga.
b.    Membangun hubungan emosional antara warga Ikatan Keluarga Mahasiswa Bone Universitas Hasanuddin (IKMB-UNHAS) kepada calon anggota baru.
c.    Materi stimulus sebelum MAPPABATI.
d.    Capaian Pra MAPPABATI yaitu :
1.    Memberikan pengetahuan awal tentang Ikatan Keluarga Mahasiswa Bone Universitas Hasanuddin kepada calon anggota baru.
2.    Sebagai ajang silaturahmi antara anggota Ikatan Keluarga Mahasiswa Bone Universitas Hasanuddin (IKMB-UNHAS) kepada calon anggota baru.
3.    Pengawalan calon anggota baru.
4.    MAPPABATI
a.    Materi :
1.    Kemahasiswaan
·         Tujuan materi tersebut yaitu memberikan gambaran umum tentang kemahasiswaan.
·         Parameter : Peserta mampu mengetahui identitas, sejarah dan pergerakan kemahasiswaan.
·         Metode : Ceramah, diskusi dan simulasi.
2.    Kelembagaan
·         Tujuan materi tersebut yaitu memberikan pengetahuan nilai – nilai kelembagaan
·         Parameter : Peserta mampu mengetahui gambaran umum kelembagaan
·         Metode : Ceramah, diskusi dan simulasi
3.    Ke-IKMB-an
·         Tujuan : Memberikan pemahaman tentang organisasi Ikatan Keluarga Mahasiswa Bone Universitas Hasanuddin (IKMB-UNHAS).
·         Parameter : Peserta mampu mengetahui organisasi Ikatan Keluarga Mahasiswa Bone Universitas Hasanuddin (IKMB-UNHAS) dan merasa betul-betul bagian dari lembaga dan merasa memilikinya.
·         Metode : Diskusi, Tanya jawab/Dialog
4.    Budaya Bugis Bone
·         Tujuan : Memberikan pemahaman tentang budaya bugis Bone.
·         Parameter  : Peserta mampu  mengetahui mengimplementasikan budaya bugis Bone dalam kehidupan sehari-hari.
·         Metode : Diskusi, Tanya jawab/Dialog
5.    Kerangka Berpikir Ilmiah
·         Tujuan : Memberikan pemahaman tentang kerangka berpikir ilmiah
·         Parameter : Peserta mampu memahami mashab – mashab berpikir dan mampu berpikir ilmiah.
·         Metode : Diskusi, Tanya Jawab/Dialog.

b.    Pembuatan Laporan
·         Tujuan : Memberikan pemahaman tentang pembuatan laporan dan pengetahuan akademiknya.
·         Parameter : Peserta mampu mengetahui dan mengimplementasikan cara pembuatan laporan  dan memperdalam keilmuan akademiknya.
·         Metode : Membuat Laporan, Wawancara dan Mengumpulkan Informasi.

c.    Capaian MAPPABATI membangun solidaritas kolektif, membngun kecintaan terhadap Ikatan Keluarga Mahasiswa Bone Universitas Hasanuddin (IKMB-UNHAS), membiasakan mahasiswa baru untuk tampil di depan masyarakat umum, dan membentuk kader yang intelektual, Akademisi, bermoral dan beretika.

6.     EVALUASI
Merupakan penilaian dari prosesi pengaderan yang dimulai dari pra-Mappabati yang dilakukan oleh tim evaluasi. Tim evaluasi adalah warga atau anggota yang dipercaya oleh Badan Pengurus Anggota Ikatan Keluarga Mahasiswa Bone Universitas Hasanuddin (IKMB-UNHAS) untuk menjalankan evaluasi.

7.     PENGUKUHAN
Merupakan proses pengambilan sumpah sebagai bentuk apresiasi dan pengakuan tentang sah atau tidaknya menjadi anggota Ikatan Keluarga Mahasiswa Bone Universitas Hasanuddin (IKMB-UNHAS) pada saat ANNIVERSARY (formal).

8.     KOMISI PENGAWAS PENGKADERAN
Komisi pengawas pengkaderan adalah tim yang dibentuk oleh badan pengurus yang berfungsi untuk mengawasi jalannya pengaderan yang berdasarkan konsep pengkaderan.

Komisi pengawas pengkaderan dalam menjalankan fungsinya mengawasi steering comite pengkaderan ketika terjadi hal – hal yang tidak sesuai dengan konsep pengaderan.

Minggu, 24 Juli 2016

TANAH BILIPU ADALAH TANAH PENYUPLAI BUAH DAN SAYUR-SAYURAN


TANAH BILIPU ADALAH  TANAH PENYUPLAI
 BUAH DAN SAYUR-SAYURAN

               
INDONESIA adaalah negri yang  terdiri dari beberapa pulau atau sering juga kita sebut dengan Negara kepulauan, dan bukan hanya memiliki beberapa pulau tapi juga negri yang kaya akan sumber daya alam, budaya, bahasa dan masih banyak lagi, melihat yang negri ini miliki, siapa yang tidak bangga terlahir di tanah  yang katanya memiliki tambang  emas terbesar di dunia, tambang batu bara, minyak bumi, besi hingga lautan terluas yang kaya akan ikan dan hasil laut lainnya, namun sungguh ironis ketika melihat berita di berbagai media tentang dinamika yang terjadi di negri ini, sesuatu yang mustalihil untk di alami negri yang sekaya Indonesia.




Ketika kita berbicara tentang Indonesia sepenuhnya adalah sebuah cerita yang tidak akan ada habisnya, jadi saya akan berbicara kesebuah perkampungan kecil yang ada di Sulawesi selatan, tepatnya di seblah selatan Kabupaten Bone, Kecamatan Kajuara,  Desa Abbumpungeng Dusun Bilipu, merupakan sebuah perkampungan kecil yang luasnya kira-kira 30 hektar persegi adalah sebuah kampung yang berjarak 210 KM dari kota Makassar, 80 KM dari kota Bone dan 14 KM dari Kota Sinjai, sebagian besar masyarakatnya berprofesi sebagai petani, dan sebagian lainya ada yang berprofesi sebagai pegawai dan buruh.

Mungkin ketika kita berbicara tentang bilipu, pasti orang-orang dari daerah lain  merasa sangat asing dengan nama itu, karna memang kehadiran bilipu sebagai sebuah perkampungan tidak terlalu teransparan sebagai  penyumbang hasil pertanian dan perkebunan, padahal jika kita melihat setiap hari ada sekitar 600 buah kelapa muda yang angkut kemakassar untuk di jual, belum lagi hasil pertanian lainnya seperti padi, sayur-sayuran, langsat, durian, nangka, rambutan, jagung, kacang tanah ubi, dan masiih banyak lagi, mungkin bisa  dikatakan bahwa bilipu adalah penyuplai buah dan sayur-syuran terbesar di kecamatan kajuara, dan juga di kabupaten sinjai, melihat sumbangsih yang billipu berikan kepada Indonesia tidak seberapa tapi sebagai perkampungan kecil ini sudah sangat luar biasa.

               
Melihat apa yang terjadi di hari kemarin dan hari ini, hal ini  akan menjadi power bagi masyarakat untuk tetap bekerja dan bekerja hingga ke sebuah fase di mana perkampungan kecil seperti bilipu ini menjadi suabuah nama yang tidak asing bagi negri ini,  berkat  sumbangsi yang ia berikan terhadap negri ini. Negri yang memililiki sejuta cerita.